Minggu, 29 April 2012

Sejarah Animasi

Animasi atau Animation berasal dari kata “to Animate” yang dalam kamus umum Ingris-Indonesia berarti menghidupkan. Animasi lebih singkatnya berarti menghidupkan atau menggerakkan benda mati. Kesan atau seolah-olah hidup merupakan pola dasar dari sebuah animasi.
Penemuan ahli purbakala disalah satu gua di Spayol utara yaitu gua Lascaux, bahwa manusia telah lama melakukan teknik animasi. Dalam gua tersebut terdapat gambar binatang dengan jumblah kaki dengan delapan posisi sedangkan badannya berumpuk-tumpuk. Penemuan yang diperkirakan telah lebih dari 200.000 tahun tersebut diduga dibuat oleh manusia purba semacam gambar bergerak yang menceritakan suatu peristiwa.
Sedangkan di Mesir pada tahun 2000 sebelum masehi ditemukan gambar pegulat sedang bergumul yang susunannya berurutan pada dinding. Para arkeolog juga menemukan gulungan lukisan yang menggambarkan suatu cerita yang hidup dan diperkirakan dibuat pada masa Kerajaan Heian, yakni sekitar tahun 794-1192.
Sedangkan di Eropa, pada abad ke-19 sudah muncul mainan yang disebut Thaumatrope. Mainan ini berbentuk lembaran cakram tebal yang di permukaannya terdapat gambar burung dalam sangkar. Kedua sisi kiri dan kanan cakram tersebut diikat dengan seutas tali. Bila cakram tebal itu dipilin dengan tangan, maka gambar burung itu akan tampak bergerak. Dengan demikian, mainan ini bisa dikategorikan sebagai animasi klasik.
Dan di tahun 1892, Emile Reynauld mengembangkan mainan gambar animasi yang disebut Praxinoscope. Mainan ini berupa rangkaian ratusan gambar yang diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin sehingga tampak menjadi sebuah gerakan seperti layaknya film. Mainan ini selanjutnya dianggap sebagai cikal bakal proyektor pada bioskop.
Pada tahun 1955 Indonesia sudah mampu membuat film animasi seiring dengan munculnya film berjudul “Si Doel Memilih” karya Dukut Hendronoto. Film animasi 2 dimensi tentang kampanye pemilihan umum pertama di Indonesia. Lalu, pada tahun 1980-an, muncul film animasi produk Indonesia yang menjadi favorit anak-anak, yaitu “Si Huma”.
Perkembangan animasi terus meningkat, dalam pembuatan film sangat banyak menggunakan animasi. Efek-efek animasi juga banyak digunakan dalam membuat desain website, musik ataupun dalam pembuatan profile. Software pembuatan animasi juga sangat beragam mulai yang sederhana hingga pembuatan animasi 3 dimensi.
Source : pasarkreasi.com. Image : www.gifs.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar